Sejarah Pucangrejo

Sejarah

Asal muasal  Desa Pucangrejo Kecamatan Pegandon tak lepas  dari  jasa para Tokoh Masyarakat pada  masa jaman penjajahan baik jaman Belanda  maupun Jaman Jepang. Pada masa penjajahan Belanda Desa Pucangrejo Kecamatan Pegandon yaitu sebelum tahun 1900-an diperintah oleh seorang kepala desa yang bernama Lurah Bodo. Pemerintahan dimasa tersebut sudah berjalan dengan baik, berkat kebijakan dan keteladanannya beliau. Kemudian karena kemajuan dan perubahan jaman pemerintah desa terbagi atas tiga wilayah, yaitu :

  1. Pucang Leok/Pucang kulon sekarang. Leok diambil dari sejarah babat tanah leluhur bahwa menurut sejarah Mbah Leok adalah seorang tokoh pejuang yang bobak yoso bersama-sama dengan tokoh ulama’ kuno yaitu Mbah Kongsi dan Mbah Ahmat. Maka dukuh tersebut diberi nama Pucang Leok, yang jabatan kepala desa dipimpin oleh Kek Suto.
  2. Pucang Gepeng/Pucang Tengah sekarang. Pucang gepeng diambil dari nama sorang tokoh terkemuka pada waktu Mbah Gepeng yang bersama berjuang mensyiarkan agama Islam dengan tokoh ulama’ kuno yaitu Mbah Ibrahim yang mendirikan Masjid Baitul Mu’minin, dan Alhamdulillah sampai sekarang Masjid tersebut masih berdiri megah bahkan bertambah maju pembangunannya, hal tersebut berkat para cucu-cucu Mbah Ibrahim yang saiyek saekoproyo gigih melanjutkan perjuangan para pendahulunya. Dan dipimpin oleh seorang kepala desa bernama Kek Joyo.
  3. Pucang Kowi/Pucang Wetan sekarang. Pucang Kowi juga sama halnya diambil dari nama tokoh pejuang dan ulama’ kuno yaitu Mbah Kowi yang bersama-sama berjuang dengan tokoh yang lain yaitu Mbah H. Jazuli menegakkan agama Alloh dan selaku yang bobak yoso di wilayah tersebut, sehingga nama tersebut diabadikan menjadi nama dukuh Pucang Kowi dan dipimpin oleh seorang kepala desa bernana Kek Karjo.

Pemerintahan berjalan sampai dengan tahun 1915. Kemudian sejalan dengan kemajuan jaman, dan agar pemerintahan berjalan efektif dan terkendali maka periodesasi Pemegang Pemerintahan adalah sebagai berikut :

  1. Tahun 1915 – 1927 pemeritahan tiga wilayah dijadikan satu dan pusat pemerintahannya di pusatkan di Pucang Tengah yang merupakan wilayah paling strategis dan pemerintahan dipegang oleh seorang Kepala Desa bernama Mbah Sowijoyo yang dibantu oleh seorang Carik pada waktu itu bernama Kek Karnen, beliau bukan putra daerah Pucangrejo namun belau berasal dari Desa Ngrengas, karena pada waktu itu putra daerah belum ada yang mampu dan peduli terhadap Desanya. Dan Kek Karnen manjabat carik di Desa Pucangrejo sampai dengan tahun 1948 dan digantikan oleh seorang carik dari putra desa Pucangrejo bernama Sanoesi. Sepeninggal Mbah Sowijoyo Kepala Desa digantikan Mbah Pramu yang merupakan putra dari Mbah Sowijoyo.
  2. Tahun 1928 – 1943 Kepala Desa dijabat oleh Mbah Pramu Beliau menjabat tidak kurang dari 30 tahun. Berkat keteladanan dan kebijakannya sehingga masyarakat merasa terayomi dan hidup tenang masing-masing melaksanakan aktifitasnya sesuai dengan kebiasaan sehari-hari. Mengerjakan sawah yang merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat Pucangrejo Kecamatan Pegandon. Waktu terus berjalan, usia manusiapun lambat laun tua dan Mbah Pramu menemui ajal pada tahun 1943.
  3. Tahun 1943 tapuk pemerintahan diteruskan oleh Bapak Haji Ngalim, dan kepemimpinan Bapak Haji Ngalim ini tidak bertahan lama hanya kurang lebih 17 bulan dan berakhir pada tahun 1945.
  4. Selanjutnya pemerintahan dilanjutkan kembali oleh Bani Sowijoyo (anak Mbah Sowijoyo) bernama Mbah DJajan putra keturunan Mbah Sowijoyo dan dibantu oleh seorang Carik bernama Sanoesi. Pemerintahan berjalan lama antara tahun 1945-1974 kurang lebih 30 tahun, hal ini karena keteladanan kedua beliau dan beberapa kebijakan yang dilaksanakan yang kesemuanya itu adalah demi kemajuan Desa Pucangrejo Kecamatan Pegandon. Dan Alhamdulillah pada akhir hayatnya pada tahun 1975 Mbah DJajan melaksanakan rukun Islam ke-5 pergi haji ke Makah Al-Mukaromah dan Madinatul Munawwaroh. Baru saja pulang dari tanah suci hanya satu hari satu malam di rumah Beliau dipanggil oleh Alloh SWT. Sedangkan Carik Sanoesi menjabat mulai tahun 1948 sampai dengan tahun 1968. Sepeninggal Carik Sanoesi, jabatan carik digantikan oleh anaknya bernama Soekarmo dari tahun 1969 sampai dengan tahun 1992.
  5. Sepeninggal Mbah DJajan jabatan Kepala Desa dijabat oleh anak Mbah Pramu yaitu Bapak Romdhoni.
  6. Bapak Romdhoni dengan status Ymt. Dari tahun 1974 sampai dengan tahun 1976 kurang lebih 3 (tiga) tahun. Dan status Ymt. ini tidak hanya 1 periode saja bahkan sampai 3 (tiga) periode yaitu :
    1. Tahun 1974 - 1976 dengan Ymt Kepala Desa Bapak Romdhoni
    2. Tahun 1976 - 1980 dengan Ymt Kepala Desa Bapak Pariyan dari Sukodono Kecamatan Kendal Kota saat ini.
    3. Tahun 1980 - 1985 dengan Ymt Kepala Desa Bapak Romdhoni.

        Tahun demi tahun kebijakan dan pola pikirpun bertambah maju, dan Alhamdulillah yang selama ini masyarakat merindukan Kepala                 Desa yang definitif,

  1. Tahun 1985 – 1993 Kepala Desa dijabat oleh Bapak Moch Trimo dengan mengadakan Pemilihan Kepala Desa dengan satu calon Kepala Desa dan Alhamdulillah Bapak Moch Trimo terpilih menjadi kepala Desa definitif, dengan peraturan Daerah (Perda kab. Kendal) Kepala Desa dengan jabatan 8 tahun. Yang sebelum adanya perda kepala desa terkesan jabatan Kepala Desa adalah seumur hidup. Hal ini perda pertama kali jabatan kepala desa 8 tahun. Pemerintahan yang dipimpin Bapak Moch Trimo inilah masyarakat mulai ikut mendukung program-program kepala desa, baik bidang pertanian, kemasyarakatan, maupun pelayanan berjalan sesuai harapan masyarakat, dan masyarakat merasa aman dan tercukupi segala kebutuhan yang diinginkan sampai pada akhir jabatan pada tahun 1993.
  2. Tahun 1993-1994 jabatan kepala desa kembali pada status Ymt. yang dijabat dari personil Kecamatan Pegandon bernama Bapak Sandijo. Selama kurang lebih 1 tahun dari tahun 1993-1994 Karena masyarakat tidak merasa aman dan tidak terayomi maka masyarakat berontak agar diadakan pilihan kepala desa yang kedua.
  3. Tahun 1994 – 2002 jabatan Kepala Desa dijabat oleh Bapak Haji Nur Asikin calon terpilih hasil pemilihan kedua setelah Perda Kepala Desa 8 tahun. Sedangkan Carik sejak tahun 1993-1995 dijabat dengan status Ymt. Dari unsur perangkat desa yaitu Bapak Mahmud yang berakhir bersamaan dengan kepala desa 8 tahun yang kedua. Tahun 1994 diangkatlahlah carik definitif hasil ujian, yaitu Sdr. Rokhimin sampai sekarang bersama jabatan kepala desa 8 tahun kedua yaitu Bapak H. Nur Asikin yang berakhir pada tahun 2002.
  4. Tahun 2002 - 2008 terpilih kembali kepala desa definitif yaitu Bapak Moch Trimo yang merupakan jabatan kepala Desa kedua selama 5 tahun.
  5. Tahun 2008 - 2014 dipimpin oleh Bapak Nur Said merupakan putra kandung Bapak H. Nur Asikin.
  6. Setelah Bapak Nur Said purna, terjadi kekosongan Kepala Desa pada masa itu, dalam kurun waktu 6 bulan (September 2014 sampai dengan Pebruari 2015) Bapak Nur Said diangkat sebagai Penjabat Kepala Desa mengingat Kepala Desa Definitif belum terpilih.
  7. Untuk mengisi kekosongan Kepala Desa selanjutnya dan sambil menunggu hasil pemilihan Kepala Desa, diangkatlah H.MA. Rokhimin, SE selaku Sekretaris Desa merangkap PJ. Kepala Desa mulai bulan Maret 2015 sampai dengan Desember 2016.
  8. Tahun 2016 - 2022 terpilih kembali kepala desa definitif yaitu Bapak Nur Said yang merupakan jabatan kepala Desa kedua selama 6 tahun dan Sekretaris Desa yang berstatus PNS yang pada saat itu dijabat oleh Bapak H.MA. Rokhimin, SE Akhir Tahun 2017 di Mutasi ke Kecamatan Pegandon selanjutnya di awal bulan Januari 2018 diangkatlah Bapak Nur Azis Sebagai Sekretaris Desa Pucangrejo Hasil dari Ujian CAT.
  9. Tahun 2022 - 2028 terpilih kembali kepala Desa Definitif yaitu Bapak Nur Said yang merupakan jabatan kepala Desa Periode ketiga.

 

Nama-nama Lurah/Kepala Desa

Sebelum dan Sesudah Berdirinya Desa Pucangrejo

No

Periode

Nama Kepala Desa

Keterangan

1

1915 s/d 1927

Mbah So Widjoyo

Kepala Desa Seumur Hidup

2

1928  -  1943

Mbah Pramoe

Kepala Desa Seumur Hidup

3

1944  -  1945

Mbah H. Ngalim

17  bulan

4

1945  -  1974

Mbah Djajan

Kepala Desa Seumur Hidup

5

1974  -  1976

Romdhoni

Ymt. Kepala Desa

6

1976  -  1980

Pariyan

Kepala Desa Kartiker

7

1980  -  1985

Romdhoni

Ymt. Kepala Desa

8

1985  -  1993

Moch Trimo

Kepala Desa Definitif

9

1993  -  1994

Sandijo

Ymt. Kepala Desa (Kec.)

10

1994  -  2002

H. Nur Asikin

Kepala Desa Definitif

11

2002  -  2008

Moch Trimo

Kepala Desa Definitif

12

2008  -  2014

Nur Said

Kepala Desa Definitif

13

2014  -  2015

Nur Said

PJ. Kepala Desa (6 bulan)

14

2015  -  2016

H.MA. Rokhimin,SE

PJ. Kepala Desa (21 bulan)

15

2016  -  2022

Nur Said

Kepala Desa Definitif

16

2022 - sekarang

Nur said

Kepala Desa Definitif